masih dalam rangka LCT(lowcosttraveller), makan juga harus di setel yang nyeni tapi murah. Lucky Plaza barangkali punya pilihan paling variatif, dan makanan yang cukup oke. Di Lucky ada aneka jenis makanan yang oke, kata Richard yang sudah bolak balik ke foodcourt di Lucky, Mixed Vege Rice, dan stall di sbeelah mixed vege itu punya rasa yang ok. Hari ini kami kesana, sayangnya kami sampai disana sekitar pukul 10 kurang-kurang dikit. Jam-jam dimana mostly stall di Foodcourt itu udah tutup, dan walhasil cuma ada sedikit stall yang tersisa buat dipilih.
Karena Fish&Chips dirasa kurang SG, Nasi Padang terlalu Indo, dan Makanan Jepang-Korea ada trauma dalam benak saya, maka pilihan jatuh pada noodle stall, singaporean noodle stall mungkin. Entah kenapa, Richard, Yogi, dan Rivan juga memilih hidangan yang sama.
Rasanya? beh, mau dari pork, beef, sampai chicken punya olahan yang oke. Ini bener-bener jenis baru dari Mi yang sangat baru buat saya, ada teri, kuahnya pas, terus mi nya gurih, plus taburan berambang goreng. Pokoke mak nyuss!
Udah gitu harganya sangat bersahabat, SGD4,5. lebih murah dari double cheese burger mcd yang 5,25SGD.
Saya, Rivan, dan Richard mungkin nggak menemui masalah yang cukup serius dalam acara makan ini, satu-satunya kesan ya cuma keenakan sampe kayak mau masuk surga :p. Sungguh deh, kalian harus coba Ban Mai Noodle Stall, di depan drink kiosk.
Nah pas giliran Yogi melakukan Payment, si sellernya kebanyakan ngasih uang kembalian. Seller nya Chinese Man gitu, just like the other singaporean, mereka ndak terlalu friendly, terutama sama foreign. Tapi ada mimik muka yang berubah perlahan dalam proses transaksi nya Yogi. Awalnya waktu Yogi explain kalo dia kelebihan ngasih kembalian, mr seller masih pasang muka asem(standart singapore, keculai di visitor center) sambil sok mikir, tapi later waktu di realize kalo dia bikin salah, dia mengucpakan terimakasih(pake senyum yang hilarious sekali) dan itu sangat jarang saya lihat dalam hubungan penjual-pembeli, terutama di food stall macam itu.
Well, satu dollar saya yakin bukan nilai yang begitu besar buat kebanyakan orang sini, tapi kejujuran yang dibawa Yogi nunjukin, kalau orang respek bukan karena jumlah yang kita punya/kasih, atau seberapa gede sih impact kita buat hidup dia. Senyum yang tulus gitu bisa muncul dari sikap yang biasa, jujur, kayak Yogi.
Hal kecil yang merubah senyum asem kebanyakan tukang mie, jadi semanis Coca-cola.
well done yog!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar