berangkat lewat international hub dari jogja adalah pengalaman yang sama sekali baru. adisucipto memang bukan airprt yang cukup besar, tapi karena ukurannya yang pas-pasan menjadikan keberangkatan internasional di JOG terasa cukup bersahaja, gambarannya seperti ruang tunggu airpot tahun 60an, quiet dan gak banyak hiburan selain lalu lalang pesawat yang datang dan pergi.
Tentu waktu mendarat di changis emuanya berebda sekali, dari airport tradisional di Yogyakarta, mendarat di bandara ultra-modern asia tenggara, airport yang dimana-mana pating jementrek airbus 80(first double decker aircraft carrier)
Travelling ke singapore tidak pernah menyeramkan kok, petugas imigrasinya cukup ramah, dan gak ada keribetan alias keruwetan yang dihadapkan pada kami. satu-satunya hal kurang ok cuma teman-teman ICAA salah menyebut nama saya, wira adi, jadi wirahdi. Penerbangan bersama air asia indonesia juga terbilang sangat on time, dan yang pali g mengejutkan, nggak ada pemeriksaan bagasi-barang-barang bawaan masuk ke singapura. Hal yang sangat berbeda dengan apa yang sering saya hadapi di jakarta, dimana penerbangan internasioal punya pengamanan berlapis yang menyebalkan. Di Singapore, they let you go gitu aja, cukup menghemat waktu.
well, embarkasi yang baik, semoga jadi awal yang baik dari perjalanan panjang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar