makan, kayaknya selain ngentut itu salah satu hobi manusia yang paling dahsyat.
ya walau badan saya nggak merepresentasikan kecintaan saya sama makan, tapi makan sesungguhnya selalu menarik tiap-tiap kali saya lakukan. selalu ada yang baru, kecuali makan telur ceplok. mau gimana-mana rasanya tetep sama....
2 hari bel;akangan saya makan aneka makanan, dari yang monoton, sampe yang bertone-tone. kemarin rasanya lebih cocok disebut bakso all the day. karena dari sarapan, makan siang, sampai makan malam saya cuma menyantap bakso. mulai dari bakso sawi, bakso kuah, bakso sawi tahu, sampai bakso kebanyakan cuka. untunglah waktu bangun besoknya, muka saya nggak jadi bakso.
saya nggak tahu makanan ini asalnya darimana, mungkin dari china. tapi yang pasti, bakso itu eksotis banget. kornelan, dan bakso ito, dua bakso yang beda tapi sama, sama-sama bikin ngeces setengah mati. malam kemarin rencana mau makan bakso kronelan, aduh ususnya itu... rrrr membuat rindu, walau cuma menuliskannya aja bisa bikin kemecer. tapi sayang seribu sayang, ibu bakso ini agak nakal, dia sekarang sudah lebih modern. menerima pesenan lewat telepon. jadi pas mesen, saya mendapati kenyataan berpuluh-puluh pentol bakso itu di itungi dan di masukan plastik untuk orang lain... rasanya kayak kehilangan anak....
lalu destinasi pindah, ke bakso ito. buat saya ini adalah makanan nasional yang hanya dimakan di kala sakit. nggak mengelak kalo bakso ito punya rasa yang sedemikian lezat, tapi ga bohong juga, kalau saya cuma makan bakso ito saat meriang. jadi dalam keadaaan sehat makan bakso ito tu kebayang demam langsung. tapi diatas itu semua rasa baksonya masih dewa banget. uenake.
makan,
kadang ini lebih di fokusin tentang apa yang kita makan, belakangan beberapa orang juga mengkultuskan tempat makan sebagai salah satu faktor pendukung enak apa enggaknya proses makan. semakin nyaman temoatnya, maka makanan bakal berasa lebih enak, mungkin gitu singkatnya. Yaa, menurut saya selain makanan dan tempat makannya, yang nggak bisa dilupain atau dipinggirin adalah suasana hati kita pass makan. Saya yakin kornelan atau apa aja rasanya nggak se surga itu kalau misal dimakan pas daam momentum yang brengsek banget. Kadang-kadang makan sama orang yang tepat membuat momen makan jadi lebih seru, dan makanan bisa lebih di kenang, atau rasanya lebih enak.
aneh ya, tapi rasanya emang gitu, makanan ga berhenti pada apa yang kamu makan tapi siapa yang nemenin kamu makan, atau aapa yang terjadi waktu kamu makan :3
makan~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar