Sabtu, 12 Mei 2012

The CauseWay Play!

"Mumpung masih muda...." -kakak ipar-


Iya, mumpung masih muda, make a lot of mistake, and be wiser when you getting older. Itu kata-kata guide Bali yang sempet masuk ke acara Departures(NatGeo) pas mereka baru di Bali. Buat saya, yang nonton acara itu, si Guide emang do so many things yang aneh, sabung ayam, sabung jangkrik, dan lain-lain mungkin masih banyak lagi. Waktu dia paparin pandangan mistake-wise dan usia, entah kenapa itu terasa.

Kata seorang pengajar di sekolah, tidak perlu makan tai untuk tau tai itu ndak enak. Setujulah saya, mumpung masih muda, bukan berarti bisa bebas ngawur-ngawuran do so many things yang salah, just try something new, sebanyak mungkin selagi kamu bisa.

Kemarin saya sudah posting gimana perjalanan melintasi causeway untuk survey, dan belum lama saya melakukan main mission, across the causeway for reach Malaysia from Singapore. Buat Turis, jalanan Causeway bukanlah cross border yang popular. Mostly yang lewat cross border ini memang karena mereka bawa kendaraan dari/ke Singapura, atau memang pekerja yang cari makan di SG, atau Malay Citizen who lived around Johor Bahru(kota West Malay yg paling dekat sama SG) Jadi waktu ada turis lewat check poit ini akan berasa sangat mencolok, karena everyone only bring one single bag, ndak ada yang rentengan, dan kelihatan nuris. Yaaa, bukan popular way to cross the border.

Awalnya gak terasa terlalu sulit untuk lintas dua negara ASEAN ini pas survey, tapi ternyata medan perang berubah. Dua tentengan tambahan(satu ransel, satunya dus peyek -_-) sangat menghambat tiap langkah saya dari Station China Town, sampai ke Johor Bahru. Yogi dan Rivan juga punya halangan yang sama, barang-barang Yogi yang paling mending, cuma handle kopernya rusak karena bagage di Changi kurang baik. Sementara Rivan punya beberapa doos sepatu yang harus dibawa. Ini ini semua bikin perjalanan sedikit lebih sulit, dan banyak menguras fisik. Nggak heran sepanjang jalan kami lebih mirip pemain Badminton, sudah desek-desekan di MRT(salah jam MRT) masih harus bawa barang berat, so keringat mengucur deras sangat.

Turun di Kranji kami mendapat sambutan selamat datang dari CauseWay Link Bus, bus kuning ini sebelum kami masuki sudah menunjukkan sisi angkernya, engkong-engkong ang jadi bus steward teriak-teriak mengumpat pada kami dengan bahasa planet(China) Lalu dalam bus juga nampak banyak sekali kacau. DIsana-disini ada rusak, welcoming yang baik buat kami.

Di Woodlands semua passport bisa lewat dengan baik, the India woman who check our pasport was pretty good. Dia satu-satunya border worker yang sempet ngajak kami chit chat. Hanya ada maslah sikit setiap paspor saaya dibuka. Cap Imigrasi MAS-SIN yang terlalu banyak, dan tanggal lintas yang sama, membuat pemerikasaan saya lebih bebelit. Sesudahnya kami tibadi JB Sentral(Johor Bahru Sentral) atau Bangunan sultan Iskandar, Bangunan ini kayak shopping mall besar, dan fungsi utamanya adalah sebagai checkpoint buat many citizen who across dari sg ke my. Jadi dalam satu gedung ada stasiun(also dengan platform nya.) then ada banyak food stall, money changer dl. Di Bawah abngunanan ini masih Singapore.

Di Bangunan Sultan Iskandar(JB Sentral) paspor juga sangat lancar, nggak ada tes terlalu berat yang harus di lakukan. Sekitar pukul setengah 10 Kami menjejakan kaki di Malaysia, sungguh satu pengalaman yang sangat baik. Karena bag kami semua, cross border naik jalan darat adalah sesuatu yang pretty cool. because we can feel the experience on it's pk, n thanks

Disini kami ketemu sama seorang traffiker asal Indonesia, whiches bekerja di Hongkong(ilegal) supaaya dapat more money from ticket. Ada banyak cerita yang dia bagi, yang paling menarik adalah saat dia menjabarkan perjalanannya yang kemana-mana. Mulai dari Lintas malay hingga China

Jujur saja itu sangat menarikminat kami untuk mencoba jalan-jalan lagi, dan menyadarkan saya tentang pentingnya travel arrangement when youre going to some destination kayak begini. Brand new exp yang sangat wow!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar