Sabtu, 23 Maret 2013

layover; soekarno-hatta




well mendekati jam 11, sekarang saya duduk di sebuah restoran cepat saji di terminal 2 Bandar Udara Soekarno Hatta. Ya, saya di Bandara dan sedang dalam proses transit, menanti pesawat lain yang akan membawa saya dan kolega Ayah saya ke Asia Timur.

Proses menunggu selama transit kerap di sebut layover, dan inilah saya, di Jakarta, kota yang biasanya saya sambangi menanti penerbangan lanjutan. Seumur hidup saya sudah beberapa kali melakukan layover. Mulai dari layover bersama rombongan, layover sendirian, sampai layover yang kelamaan. Seperti setiap layover pada lazimnya, selalu ada cerita yang bisa dibawa.

Al-kisah kolega bisnis ayah saya ini adalah orang Belanda, Dutchie, dan karena saya nggak bisa Nederlander Sprechen, maka kami berkomunikasi menggunakan bahasa universal, Inggris. Kami sudah bersama-sama sejak berangkat dari adisujipto sekitar pukul 20 tadi. Selama itu juga saya harus berkomunikasi dengan beliau menggunakan bahasa orang lain.

Traveling Abroad mungkin sudah beberapa kali, dan menggunakan Inggris sebagai bahasa pengantar juga sering, namun berpartner bersama orang yang bicara Inggris all the time sih baru ini. Sekarang, hampir 3 jam setelah start perjalanan dari Jogjakarta, lidah saya kerasa pegel. Serous. Pegel.

Bicara Inggris all-the time juga membawa saya ke pengalaman baru, jadi seorang "foreigner" gadungan. Karena otomatis orang-orang disekitar saya pakai bahasa Inggris juga untuk menyapa saya.-barusan piring-piring diangkat dari meja, dan pelayan tanya "finish ya?- wedus kabeh wae nganggo inggris.

Well, mau gak mau saya harus menikmati gaya nginggris ini sementara waktu, sambil memakai bahasa Indonesia sesering mungkin juga, sebelum makin hilang dalam bahasa orang lain. Selain urusan bahasa, saya sedang jatuh cinta sama ambience di sekitar saya. Bagaimana banyak orang korea, dan cewek jepang. Somehow style mereka sangat manis, ada tante-tante pakai adidas superstar, tapi solnya kayak sepatu tiktok, sumpah, itu sneakers paling aneh yang pernah saya lihat.

Ngomong-ngomong soal nmelihat, kalau sedang di Terminal begini rasanya lucu, gimana ada banyak orang ketemu di satu ruangan yang sama. Mulai dari saya orang Jogja katro, terus ada Arab-arab yang badannya kayak agung hercules, istrinya cantik gila dan berjilbab, rombongan turis korea yang sepatunya keren semua, orang jepang gingsul-gingsul, sampai orang jakarta yang lu gua di satu ruangan.

Kontradiktif mungkin itu tema besarnya. Ada banya orang berbeda di satu perjalanan. Ada yang nangis tadi sebelum boarding dari jogja entah kenapa, ada pasangan yang sayang-sayangan, dan banyak yang jomblo(hidup jomblo)

yah, layover di jakarta segera berakhir, dan asia timur sudah menunggu.










Cengkareng 23 Maret 2013

1 komentar: