Jumat, 26 Maret 2010

Catatan dari GBK

kamis sore yang cukup indah, setelah beebrapa menit sebelumnya hujan melanda kota jakarta


kamis sore itu juga sebagian masyarakat jakarta memendam kekuatiran akan kemacetan besar, atau gelombang kerusuhan massal.

ya maklum saja, di jakarta, PERSIJA=THE JACK=RUSUH=MACET

saya sih benar-benar heran mendengar banyak cerita dari kakak, dan supir kakak saya.

"mereka bawa clurit dsb"

"mereka bar-bar, ga mau nonton bola, cuma cari fun"

"awas, sebaiknya ngerem di rumah aja, dan menjauh dari kawasan senayan kalau persija main"



dan yah, saya pikir mereka gasalah, di tengah kota sebesar jakarta, dan segala realita sosialnya, rasanya amat dekat dan mungkin segala potensi negatif itu muncul.

saya awalnya ragu untuk membuktikan itu, tapi makhirnya toh saya tetep berangkat. karena saya yakin kalau the jack yang wagu itu masih bisa di kontrol, dan para brimob masih bisa diajak kompromi, jadi saya berangkat ke GBK hanya untuk babak pertama persija .




perjalanan dimulai. karena saya berangkat secara undercover, maka saya naik angkutan umum,

pilihan
-metromini
-bus kota
-patas ac
-taksi
-nebeng pick-up
-minta di anter polisi

semuanya sih mungkin buat dilakukan, tapi masalahnya saya ga tau rute yang benar. so saya memilih buat melakukan strategi awal lama saya yang dulu pernah membantu saya menemukan stadion sultan agung di bantul. Mengikuti arus pemuda warna oranye.

arus pemuda oranye itu juga yang akhirnya menjebak saya dalam suatu bus patas yang di dominasi oleh the jack
*walau ga sampai busnya penuh atau busnya atapnya juga ikut didudukin.

okelah, ini tanda awal saya mendekat ke tkp, saya sih ngikuti aja.

dan saya mulai mengorek-orek keterangan dari the jack yang ada di sekitaran saya itu

dari pembicaraan yang terjadi dijalan, saya bisa memberi beberapa pandangan saja tentang the jack ini

1. the jack yang saya temui nampaknya mengajarkan nilai universal dari sepakbola
kenapa?
karena mereka selama di jalan tuh bisa saling ngobrol satu sama lainnya, tentu ngobrol tentang persija. oke, mungkin itu hal biasa, tapi yang ga biasa adalah mereka itu belum saling kenal sebelumnya tapi bisa langsung menyatu dalam suatu obrolan yang hangat, saya juga tergabung sih. dan saya akui, dalam hal ini, mereka lebih baik.

2.mereka bnci persib
karena saya duduk sama seorang mas-mas yang pakai kaus gambar persib di silang dan ada tulisannya "bangsat"
selain itu, si mas ini yang pakai kaus persib di silang sepanjang nunggu bus, di bawah jembatan layang pancoran, selalu di lihatin para the jack yang ber sliweran, mereka pikir ada orang bandung giila yang setornyawa ke jakarta, tapi ternyata mereka salah. walau kaus persib, itu the jack juga jhaja

3.buat persija apa saja dilakukan
mas yang pakai kaus bangsat tadi, di ketahui sudah melakoni banyak tur tandang semasa sma. dan hari itu, ia membolos dari kerja tanpa absn di sebuah perkantoran daaerah pancoran untuk menyaksikan duel musuh bebuyutan

4.jangan pernah katakan kalau persija jelek
itu yang paling saya cam,kan. saya sempat membri pandangan bagaimana persija yang kadang di atas , dan di bawah, dan bagaimana the jack harus di sweeping, mereka nampaknya nggak suka. buat mereka persija yang terdepan, the jack sgalanya.



okelah, laju bus itu nyampe di bilangan semanggi
*saya pertama kali naik bus kayak gitu, dan apa yang saya baca di buku lagak jakarta beny n mice tentang transportasi terjadi betulan deh. ada yang jualan buku, ada yang jual permen asem, dan pengamen fals dengan lagunya ridho roma.

saya nggak tahu turun dimana, karena di daerah komdak, banyak the jack yang jalan kaki
*belakangan saya tahu mereka habis di sweeping

dan saya akhirnya secara ga jelas turun di bilangan depan hotel sultan(dulu hilton)

ternyata oh ternyata, tuhan membantu saya, dari tempat saya turun ada jalan tikus ke gbk !
voila!, 5 menit dan saya masuk di depan JHCC. 700 meter dari stadion dan saya cukup familiar dengan kawasan itu.

lanjut lagi jalan kaki, saya merasa amat antusias ketika berada 200m dari stadion, suara pekik the jack yang membacakan daftar susunan pemain dari mc amat nyaring terdengar dan membahana.

ilustrasi:
mc; gelandang tengah, nomor lapan tujuuu..... firmaaaaaaaaaaaaan
crowd: UTINA!(dengan suara super lantang dan keras, kalau yang pernah nonton jb mania, suara nya hampir sama sperti yang terjadi di DBL kemarin. so loud

itu amat membuat saya senang dan penasaran. faaak ini football templenya indonesia! i,m so close. dan saya semakin senang karena situasi yang di prediksi amat mengerikan ternyata ga terjadi, bahkan yang ada situasi super kondusif.

saya tiba di ring 1, pak brimob mau menggeledah tas saya, okelah silahkan. next. om brimob mau menyita sabuk saya, tapi di urunkan oleh om brimob yang lain lagi melihat id press yang saya pakai.

*jakarta cukup gila saya pikir, nonton bola ga boleh pake sabuk. kalau saya pakai celana yang nggak fit, dan jadi supporter saya pasti cuma megangin pinggang sepanjang pertandingan

oke saya sudah sangat dekat, tapi saya ga tau sama sekali dimana pintu masuk buat media! dan goddamn, yang saya tahu tentang gbk cuma stadion oval yang dari luar sama semua. hmmm

saya mencoba main nalar, mungkin pintu media(VIP) ada di deket sekertariat pssi.

saya udah sering lihat sekertariat pssi di tv, dan saya tahu itu berkantor di bawah satdion. tapi

ternyata ga cuma pssi yang punya komplek kantor di situ!
ada asosiasi angkat berat, percasi, dll!

jadilah saya harus melakukan setengah putaran stadion gbk

*kalian tahu kan gbk sebesar apa? capek!


sungguh beruntung saya menemukan pintu itu, dan masalah barus ekarang datang. Saya bukan wartawan dengan akreditasi pssi atau afc, saya agak gentar bisa masuk. apalagi ini yang jaga pintu mbak-mbak agak tua dan mukanya gahar. waduhhh, dalam hati saya, mubazir bangekalau sampai sini cuma di tolak rohimeh niii

saya pun memberanikan diri dengan kartu biru saya mencoba permisi masuk

saya:MEDIA MBAK! sambil ngacung-nacungin kartu pers
mbaknya:masuk mas

shittttttttt!
so easy! hahahhaa
dan aku sangat bahagia bisa masuk ke situ, dan lebih bahagia lagi kalau ternyata aku masuk di pintu tempat pak presiden biasa nonton bola!


jujur aja, waktu saya masuk ke situ pertama kali, muak saya mungkin kayak kucing dicelupin air.

dan saya dengan sangat ndesonya cuma mikir beberapa hal ini:
-adem bener deh, masuk-masuk ada acnya, ac nya mana sih? di roof atau model implant?
-wuihh, lantainya kinclong, mandala berasa kandang ayam nih
-wowww, ada mbak-mbak spg nya juga
-kacanya bersih banget
-ini mall apa stadion ya? ckckck
-eh! ini kan tempat duduk sby waktu asian cup? hohohohoho aku nyampe sini
-eh ada ahmad dhani, biasa waelah. ojo gumun

dan kalimat paling bodoh hari itu:
-aku udah masuk ke vip gate, udah di dalem. tapi aku ga tau gimana caranya masuk ke sentelban, even aku ga tau gimana duduk di korsi media

dan untuk menjawab itu, saya dengan sok pinter mencari-cari jalan:
1.muter-muter di groundfloor, saya mendorong semua pintu yang terlihat, banyak yang terkunci, dan saya sadar itu sia-sia saat saya membuka pintu terakhir yang ternyata adalah toilet wanita

2.di atas groundfloor, ada semacam tangga ke bawah, saya pikir itu akses ke player gate atau mixed zone, tapi terkunci. di sisi lain ada semacam kolam ikan yang kosong. saya pikir itu tangga, jadi saya dengan sangat bodoh masuk dalam kolam itu dan terkesima saat saya sadar ada dalam kolam kosong dan tidak menemukan pintu

3.naik ke lantai dua, saya ga nemu apapun kecuali tribun aja, dan saya masuk dengan amat idak sengaja ke royal box pak presiden yang kala itu isinya kapolri dan polwan-polwannya, plus ahmad dani. saya masuk dengan wajah inosen dan terdiam beberapa saat, setelah beberapa detik, saya mengucapkan maaf salah masuk, lalu bergegas pergi emnyelamatkan muka

4.saya berfikir mungkin mixed zone di akses lewat lift, tapi edannya, lift u=itu menghantarkan saya kem kolam yang tadi! damn!

dan saya menyerah, saya lalu bertanya kepada seorang pelaksana teknis stadion. pak, kalau mau ke lapngan lewat mana ya?

oo lewat tribun mas, ntar ada pager yang langsung ke lapangan...
makasih pak

saya akhirnya nyampe di pinggir lapangan... cuma melihat sekeliling sambil terkekehkekeh. saya berada di stadion terbesar di asia :D
saya berada di football templenya Indonesia,
dan saya segera nyadar kalau saya ada di classic bigmatch!

PERSIJA x PERSIB

next, daripada saya mbatang nunggu, saya milih buat melakukan my own stadium tour. saya masuk ke mixed zone, dan melihat jeroannya GBK.

damn, saya disambut dengan area oemanasan yang amat mentereng, seperti di wembley tapi jauh lebih jelek.
ada jaring2nya, dan luas

okelah, saya melanjutkan jalan saya, dan saya melihat tulisan.

team dressing room 4
hyundai jeonbuk motors

wow! ada 4 kamar ganti sodara-sodara! gilaaak!
dan ini bekasnya hyundai!

sebelahnya ada kang robi darwis, ass.pelatih persib. saya cuma melirik-melirik aja, melihat kalau ini sosok yang selama ini cuma saya kenal lewat tv, bisa ada di hadapan saya langsung. dan akan banyak lagi orang-orang seperti robi darwis

20 detik kemudian, suara pul sepatu bola yang banyak menggerus lantai terdengar meninggi dan mengeras.

rombongan tim persija datang untuk siap di terowongan pemain.

saya ingat, baihakki khaizan ada di depan, lalu ada banyak lagi lainnya

saya sih biasa aja lihat bhaihakki, tapi langsung ciut waktu lihat Bepe dengan mercurial terbarunya(saya lupa namanya, yang apsti warna ungu ultraviolet) di atas tulisan mercurialnya, ada nomor 20.

damn, ikon,e nike...

lalu ada FU8+7,
*nomor punggungnya bukan 87, tapi ditulis 8+7.

ismet dan muka sombongnya

roni triprasnanto dengan mimik super tegang

leonard yang cengegesan dan banyak lagi lainnya.

yang berkesan,
waktu mereja melintas, saya berdiri di depan dressing roomnya persib bandung.
dan di depan dressing room ada sekitar 5 orang official persib yang menunggui para pemain berganti pakaian.

dan rata-rata dari 5 orang ini saling bersalaman dengan para punggawa persija, salamannya amat akrab dan hangat.

Bepe di bilang heiii, superstar! main bagus ya!

lalu ada yang setengah membungkuk menyalamai bendol dengan penuh respek, dan banyak percakapoan pendek penuh keakraban.

istimewa sekali. rivalitas yang dianggap seram itu malah nampak amat friendly dan calm.

hal serupa masih berlanjut hingga di lorong sebelum lewat pintu hidrolik masuk ke lapangan

saya ngobrol sama pak armando9wasit) sementara mas-mas antv(program director) triak-triak, 2 menit dua menit

di belakang saya, teman-teman persija persib yang semakin akrab bersalaman .

Mas ferry indra, nampaknya, menelorkan joke joke sama pemain persib

"ini kemana-mana selalu bertiga, nge mall bertiga, futsal bertiga, sekarang baris bertiga juga, homo iyuh? hahaha"

itu yang di ucapkan buat atep airlangga dan eka ramdani


hmm, masih banyak lagi bentuk keakraban itu, semua berlanjut sampai fifa fair play anthem di putar dan mereka berselaman


sialnya
keakraban itu ga terjadi di grass root.
kita tahu lah, bagaimana viking dengan obsesi menyiksa the jack samapai mati, atau the jack yang selalu menganggap viking bonek sama saja. sama sama anjing

heff

kalau kita pindah prespektifnya, hal serupa juga yang terjadi di pss psim
pemainnya damai dan penuh keakraban
tapi di grass rootnya tidak tentram.





selanjutnya hanya pertandingan penuh ke kaguman, melihat para idola dari televisi berlagadi depanmata saya, gila sekali

dan saya tidak akan melupakan hari itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar