hello(lagi) semua...
malam ini jogjakarta hujan secara merata, beberapa tempat mengalami pemadaman bergilir(tempat saya engga :D)
hujan sepanjang sore hingga tadi malam diwarnai dengan kilat-kilat hebat plus suara yang ga biasa...
*anda ga percaya? tanyakan pada orang yang berada di sekitar stadion maguwoharjo tadi sore, kami menjadi santapan kilat-kolat itu :D
dan anyway, sebenarnya saya ga mau nulis tentang cuaca, saya cuma mau menulis tentang renungan alias refleksi saya dalam pelajaran religiositas
*dan sebenarnya renungan ini baru diapkai minggu depan, tapi daripada tidak sama sekali, kan lebih baik saya memulai menbgerjakannya...
oke, tambahan prolog(prolog panjang amat ya?)
renungan ini mungkin juga sebuah bungkusan dari beberapa peristiwa di sekitar saya yang lebih di perkuat dan di arahkan lagi agar menjadi sesuatu yang berarti tidak hanya bagi saya...
SELASA 9 MARET 2010
adalah
Beberapa hari setelah saya menghantarkan teman saya mencari kado buat pacarnya
,
Beberapa minggu setelah saya merelakan karya foto saya diakui orang lain tanpa pengakuan hak cipta
,
beberapa bulan setelah saya menghabiskan pundi pundi rupiah untuk tim futsal kesayangan saya
,
beberapa waktu setelah saya harus rela terbaring di rumah sakit sementara teman-teman saya bersenang-senang di pantai depok...
ya itulah saya, dan kisah saya...
terdengar monoton dan amat jelek...
selalu berfikir "apa yang sudah saya lakukan?" "apa jasa saya?", dan hal-hal lain yang intinya meninggikan diri sendiri...
kalau saya uraikan mungkin tidak akan ada habisnya...
saya bisa menyebut semua hal kecil yang saya lakukan untuk orang lain sebagai suatu perbuatan berjasa yang "sok-sokan, minta dihargai"...
siapa yang dulu minjemi kamu duit?
siapa yang nomboki kaus tim a?
siapa yang dimarahin bapaknya?
ahhhh! banyak sekali kawan...
itu saya, dan saya amat yakin, kita semua juga pernah mengalami masa itu...
masa dimana kita memandang sebuah perbuatan kecil sambil membusungkan dada dan berkata, "saya berjasa"
coba lihat lagi perbuatan kita...
apakah merasa berjasa itu baik?
heyy! bangun!!
kalian hanya melakukan sebuah hal kecil! bandingkan dengan ibu ibu yang melahirkan anaknya?
kadang si ibu harus rela buat di bedah(baca:caesar) demi si anak datang kedunia
kakak perempuan saya juga melakukan caesar 3x untuk 3 anak...
namun saya tidak pernah mendengar kakak perempuan saya berucap, "nak, mama yang ngelahirin kamu caesar amat repot loh!"
bandingkan dengan sikap saya, sikap kita...
sakit hati ketika merasa berjasa dan orang lain tidak menghargainya
kecewa
dongkol
ah, itu memang manusiawi, tapi kita seharusnya tidak begitu....
-saya punya seorang guru sejarah senior, sebut saja namanya samino(jangan kirim pocong pak! ampun!)
beliau pernah berucap:
"obat anti stroke anti kanker, dan penyakit kronis manusia lainnya sudah ditemukan!!"
apa pak?
(beliau menulis di papan tulis) JANGAN MERASA BERJASA.
orang awam mungkin boleh berkata,
"goblok banget, jangan merasa berjasa bisa menyembuhkan segalanya"
tapi ya, saya sudah membuktikannya kawan, janganlah kita meras berjasa akan apa yang kita buat...
karena akan sangat menyakitkan sekali saat kita sudah melakukan banyak hal buat seseorang secara radikal namun pada akhirnya tanggapan yang diberikan tidak sesuai harapan..
siapa salah?
si subjek?
tidak!
saya yang salah, bukankah memberi sesuatu itu harus dilandasi dengan hati tulus tanpa mengharap balasan?
dan merasa berjasa atas suatu hal, bukanlah perwujudan dari sikap tulus itu...
ayo kawan,
belajar lebih tekun lagi agar bisa memberi tanpa meminta balas...
sulit, namun akan sangat berharga dalam hidup, saat kita sebagai manusia bisa melawan rasa sentimen dan egois kita untuk menuntut balas.
tetap teko tenang, dan renungkan kata-kata pacar teman saya yang menurut saya menjadi inspirasi hidup orang-orang yang merasa tersakiti karena mengharap dibalas :D
Gabrielle Jesslyn Setiabudhi:
life is unfair or hard, but its still good :)!mari kta berdoa :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar