Senin, 20 Mei 2013

Saya suka cuacanya

Well, saya mungkin termasuk satu dari banyak orang indonesia yang hobi betul mengeluhkan keadaan cuaca. Panas lah, gerah lah, udaranya kotor, polusinya menggila, dan sumuk. Memang lebih dari 20 tahun hidup di tempat ini membuat saya nggak bisa menikmati betul dimana sisi manisnya kepanasan, kegerahan, dan lain-lainnya.

Satu waktu ketika saya pergi menyeberang ke Singapura dan Malaysia, saya merasakan hal yang berbeda, udara nya tetap sumuk. Tapi udaranya bersih juga. Perasaan yang menyenangkan sekali bisa punya udara seperti itu. Namun ttap aja, panas gerah, dan berkeringat.

Saya sejak dari bayi kecil mungkin sudah tergila2 sama udara dingin. AC adalah salah satu benda kesukaan yang gak bisa jauh2 dari saya, apalagi saat tidur malam, udara dingin rasanya sangat manis. Makanya saya sangat suka udara dingin. Sampai suatu saat saya pergi ke asia timur.

Udaranya sejuk, seperti di bandungan setiap hari, tapi suasananya gloomy, mirip dengan London. Berkabut, dingin, dan basah. Buat saya yang suka dingin, itu terasa sip deh pada awalnya. Sampai lama kelamaan saya merasa ada sesuatu yang kecer dari hidup saya

Walau punya udara yang dingin, saya ga punya cukup sinar matahari, dan itu ago y. Gimana rasanya kalau kamu punya cuaca yangstatis, dingin dan gak panas sampai malam datang sepanjang hari? Buat saya lama kelamaan itu terasa aneh. 


Lama kelamaan saya jadi berpikir ulang, apa iya kita, atau saya bener-bener benci sama panas? Apa iya kita lebih cinta dingin?
Karena saya yang punya hari dingin seminggu malah frustasi sambil kedinginan. What a world.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar