Rabu, 14 Juli 2010

kehilangan napsu makan

#refleksi tentang yang terjadi 2 hari ini, ditulis dengan vulgar dan terang-terangan, dianjurkan bagi yang jijikan atau yang baru makan untuk tidak membaca tulisan ini

herr, dua jam yang lalu saya baru pulang dari Panti Asuhan sekaligus SLB-C Yayasan Sayap Ibu, Kardiorjo Kalsan Sleman.

oke, sebelumnya kamu pasti sudah tau to, saya gak naik, dandi anak-anak VESES(veteran Sukses) jumlah kesuluruha 35 orang(beberapa sudah memilih jalan hidup baru dengan meninggalkan de britto) di kirim ke yayasan sayap ibu, dan panti asuhan di ganjuran

saya baru pulang dari sayap ibu, dan saya akan membagikan apa yang saya dapat disana.

kami serombongan, 15 anak, datang ke sayap ibu dengan kekuatiran besar akan apa yang akan kami hadapi. setiap hari memang kami bergaul dengan teman-teman yang slopok dungu dan konyol, tapi ini rasanya pertama kali buat kami bergabung dan melebur dalam komunitas yang benar-benar di huni oleh anak-anak caacat ganda

herr, setan sekali sebenarnya. saya duduk disana bersama teman-teman. melihat bayi hidrisefalus(kepala alien), atau orang ngeces, atau orang teriak-teriak.

berat? ya pada awalnya, tapi karena kita ga siap atau ga mau melebur. beberapa jam setelahnya, masih ditempat yang sama. kami mencoba bergabung dan benar-benar blending jadi satu dengan mereka.

hal-hal yang berkesan? banyak!
yang paling ngeri adalah saya jadi idola disana -,-
banyak anak perempuan yang deket-deket saya, ngajak main all the time, bahkan ketika saya pindah bangsal, mereka ikut!

pertama namanya nana, dia datang ke saya bilang
:
nana; mas kamu Ada yang suka lho
saya; ah iya po?
nana; iya masnya ngganteng deh, itu mbaknya suka
saya; oo yayaya makasih

atau tanti
#tanti usianya 26tahun! tingginya tidak lebih dari pinggang saya, dan mukanya sangat anak kecil. kami se rombongan langsung kayak habis lihat setan waktu dikasih tau tanti umur 26 sama ibu retno, administrator di sayap ibu
tanti;mas namanya siapa?
saya; theo
tanti; masnya ganteng deh
saya; kalau masnya yang ini?(nunjuk ian)
tanti; ganteng juga
saya; sama mas ini (nunjuk diri sendiri)
tanti; ganteng yang ini(nunjuk saya)

atau nini
nini; namanya siapa?
saya; theo
nini; ooo, namanya siapa?
saya theo
nini; tangannya kenapa
saya; ini kena pisau jadi sakit! berdarah hii(pake nada sok imut banget)
nini; darah !
nini; merah!
nini; sakit!
nini; merah!(nunjuk baju ian yang gambar MU, warna merah)
saya; iya ini merah, kayak darah...
nini; namanya siapa?
saya; (haduh....) Theo! heheh

ya itu apa yang saya alami dan hadapi di depan, di panti bagian depan. sangat merasa beruntung rasanya melihat mereka dan permen saja bisa senyum dan ketawa ketiwi bukan kepalang. Tidur di mushola pun rasanya super nyaman karena hari itu kami melakukan banyak hal buat nini cs.

hari kedua lain cerita, tim saya, dipindahkan ke bangsal kutilang. dan tim dari kutilang kedepan.

di kutilang yang kami hadapi adalah anak-anak yang nggak bisa melakukan hal hal simpel sendiri

ada yang lumpuh, ada yang buta(karena tangannya hiperaktif dan memukul matanya sendiri sampai buta), ada yang hiperaktif, ada yang ngecesan terus. dan berita bahagianya kami bertujuh akan jadi kaki tanga mereka

seram? takut jijik? iya sih

tapi kalo udah di jalani santai aja
saya mandiin juga santai, teman-teman yang lain juga demikian

nonton kuis apa ini apa itu sambil duduk d ruangan pesing juga santai
nyuapin makan juga oke, terus apa lagi ya?
yah intinya apa yang terlihat buruk itu sangat menyenangkan kok saat di jalanin

satu hari terasa lama, tapi itu sangat menyenangkan buat bisa mengambil bagian dari kerja sosial semacam ini

oke, saya masuk ke bagian yang mengharukan. anak-anak ini semuanya sangat kami kasihi, benar-benar kami kasihi, meskipun ada tanti dan nana yang mengejar saya kemana pun saya berada. atau nini yang sukanya tunyk-tunyuk titit ian, atau anak-anak di bangsal kutilang yang hobi ngebrok, tapi mereka berarti

karena secara langsung mereka meminta kita buat nggak ngeluh dan lebih bersyukur dalam menjalani hidup.
.
28 anak di panti asuhan sayap ibu, semuanya adalah anak terlantar.
ada yang ditemu di tong sampah, ditaruh di kerdus, di tinggal didepan panti

intinya dibuang

sayan nggak mbayangin gimana rasanya jadi mereka, tapi aklau mau kasar, kita bilang ginin deh
"kalau mereka yang (maaf) berkekurangan dan dibuang aja bisa happy, kenapa kita yang cukup gini sedih dan protes?"

sebuah nilai sederhana yang akan kami refleksikan lebih dalam lagi, besok di panti ganjuran

to bee continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar