Rabu, 03 April 2013

sudah pulang, terus lihat ke belakang

Seperti yang sudah-sudah di uraikan di blog saya sebelumya, saya sudah sampai Hong Kong. Cerita saya di Hong Kong mungkin ada banyak, mulai dari lost in translation, sampai di kejar orang Arab di Hong Kong, ada beragam, walau ga semuanya tercakup dalam perjalanan kemarin, ga di tulis secara langsung seperti biasanya.

Melihat perjalanan ke hong kong kemarin, rasanya sedikit unik deh buat saya, bagaimana saya bisa sampai kesana, tanpa di duga, tanpa di sangka. Sebenernya perjalanan saya ke luar negeri 2-3 tahun belakangan terasa sedikit aneh, karena serba kebetulan, serba asal ambil, asal berangkat, dan yah, berangkat betul. Singapura 2011,2012, Kuala Lumpur tahun yang sama, 2013 Hong kong. Semuanya gak pernah benar-benar saya mimpikan, tapi tawaran itu datang dengan sendirinya.

Bersyukur jelas, tapi rasanya masih aneh aja, dalam tempo sesingkat ini saya punya travelling trip yang cukup berwarna, nggak banyak mungkin, tapi buat saya menjelajah asia berwarna sekali. Sebenernya lagi, saat ada yang tanya kenapa saya terobsesi sama pergi jauh ke banyak kota, jawabannya simpel, karena Hardcase guitar milik seorang artis indiepop. Hardcasenya buluk, ada identitas nama dan band nya, namun ada banyak stiker security check bandara yang menempel di dalamnya, dan itu sebenarnya cukup menyenangkan, bisa kemana-mana dibayarin, main gitar, terus balik.

Tapi membuat band terus mulai menyanyi, kayaknya bukan pilihan buat saya, karena saya nggak bisa nyanyi, dan nggak bisa main guitar, deadlock sudah kalau mau jalan2 merintis dari jalur musik. Jadi saya memilih jadi traveller kelas teri, traveller santai yang dibawa air asia kemana-mana, tergantung promo, dan kemudahan akses ke suatu negara asing. Makanya tujuan saya sangat terbatas di seputaran Asean, karena mudah Visa nya, mudah penerbangannya, mudah semuanya. Sejujurnya model perjalanan seperti ini baru terjadi dua kali, yang pertama ketika berangkat ke Singapura 2012 dan Malaysia bersama 2 orang teman saya, Yogi dan Rivan, yang lain lagi baru akan terjadi 2013 esok. Perjalanan yang di picu promo tiket murah, kemudahan akses, dan Air Asia.

Melihat record perjalanan saya, saya rasa Vietnam sudah akan menjadi tujuan paling okesip yahoo! paling jauh, paling mahal, dan paling mungkin. Hongkong? mimpipun saya nggak berani buat saat ini. Itu negara yang unknown sekali buat saya. Tapi maret ini karena pekerjaan tiba2 saja saya berdiri di Victoria Harbour, Seminggu saya berdiri melihat Avenue of the stars dari atas perahu, atau showcase lampu2 gedung Hong Kong yang berbinar, sampai gelap malam terasa seperti senja, saking terangnya lampu2 gedung ini. Ya, siapa sangka.
Lagi, Bersyukur? Jelas, gak semua orang bisa mendapat kesempatan perjalanan macam ini, buat saya, ini sudah sangat sangat mengejutkan.

Kadang saya suka merasa geli kalau mendengrkan record band kesukaan saya, white shoes & the couples company yang bermain live diatas atap gedung Le Bishop Hotel Hong Kong. Video itu, suara itu rasanya terlalu jauh di bagian timur asia, tapi siapa sangka minggu lalu saya bisa berdiri di tempat yang sama. Merasakan dinginnya angin peralihan musim(yang langka karena Indonesia cuma 2 musim dalam setahun) dan melihat sisi spektakuler dari hong kong, pembangunan yang menantang keadaan alam nya.


Kata Bambang Pamungkas jangan pernah takut buat bermimpi, kata siapa itu, letakkan mimpi 5 cm di depan kepala, kata saya, mau mimpi apa enggak mimpi, kadang di kenyataan kamu dapet hal-hal yang baik, tinggal gimana kamu mensukuri nya kan ya kan?

Jogjakarta, April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar