Senin, 25 Februari 2013

lifting a trophy, not now...

Banyak mungkin dari kita, dan teman-teman kita yang menghabiskan malam-malam akhir pekan mereka menonton Barclays Premier League via televisi, lalu pada senin paginya bersuka cita atas kemenangan timnya, atau bersungut-sungut karena timnya tersungkur.

Opsi kedua belakangan akrab dengan saya, dan mungkin banyak fans Arsenal lain di luar sana, waktu-waktu saat Arsenal lebih sering kalah daripada menang pada tiap akhir pekan. Situasi yang nggak baik sama sekali, apalagi akalu kamu dikelilingi teman-teman yang mendukung tim lain, Si biru Chelsea, Spurs, bahkan pendukung Liverpool akan sangat comel saat rivalnya kalah, dan yah... Kayaknya semua orang selalu mengalami waktu-waktu seperti itu tiap pekan.

Saya akan bercerita gimana muram nya jadi pendukung Arsenal belakangan ini,

Mendukung Arsenal buat banyak orang bisa di dasari dari aneka macam alesan, dari yang paling masuk akal sampai yang paling absurd sekalipun. Ada yang dukung Arsenal karena tim ini dulu bertabur bintang, sebagian lain suka dengan development pemain muda Arsenal, sebagian lain cinta karena permainannya cantik, bahkan ada yang suka karena warnanya merah.... Itu adalah hal paling absurd....

Well, buat saya, permainan Arsenal selalu jadi alasan dasar saya mencintai klub ini pertama kali. Saya masih ingat betul bagaimana Sol Campbell dan kawan-kawan kala itu memeragakan sepalbola yang menurut saya "bergairah" di lapangan Stadion Highbury yang kecil. Hingga permainan kelas wahid di rumput terbaik di dunia, Stadion Emirates. Berangkat dari situ saya semakin cinta dan cinta dengan segala hal yang ada di klub ini. Cinta lama mungkin, namun jelas menyenangkan.

Bahkan waktu Arsenal sulit menang, asal mereka bermain team-play dan indah, bagi saya sudah cukup untuk bisa bahagia.

 

Semenjana Selamanya?

Makin lama semuanya itu sedikit terasa menjemukan, bagaiamana bisa tiap tahun klub ini kayak jalan di tempat. There's nothing to achieve, selalu kalah saing di Liga, sampai kompetisi Eropa. Tapi yang lebih bikin kuping panas bukanlah forrm jet coaster a'la Arsenal, tapi karena makin lama, saya kok ngerasa banyak dari suporter Arsenal yang lupa diri.

Hari ini, mendekati akhir bulan Februari 2013, Arsenal sudah banyak kalah, banyak banget. Terakhir lawan Bayern Muenchen kesikat 1-3 di Emirates, sebelumnya di tempat yang sama kesikat Blackburn Rovers 0-1, jauh sebelum Februari kita kalah 2 kali dari Chelsea, di tekuk Manchester City, seri lawan Southampton, dan banyak pertandingan yang bikin sakit kepala.

Form yang jelek mungkin berimplikasi sama fans yang ribut. Minta pelatih diganti dan banyak hal lainnya. Tapi man, lihat ke sebelah-sebelah sebentar. Malam tadi Chelsea ketekuk sama City, Tottenham hanya satu poin dari Arsenal, dan Chelsea 2 poin jauhnya. Chelsea sudah tamat di Liga Champion kemarin-kemarin, City juga tamat, City bahkan kalah dari Southampton di St.Mary awal bulan ini.....
mungkin rentetan kekalahan Arsenal kerasa panas, dan nggak enak, tapi toh memang liga ini mulai kompetitif, ketidak stabilan jadi salah satu warna yang menyenangkan, meski makan ati.

Kenapa Arsenal sejak 2006 kalahan? artikel selanjutnya bakalan saya kupas.

#VCC

-penulis merupakan fan arsenal sejak tahun 2000, ketika Ibu penulis memberikan anduk berlambang arsenal-